LAPORAN KULIAH KUNJUNGAN LAPANGAN
PADA PT AMERTA INDAH OTSUKA
DISUSUN
OLEH :
1.
Admoko (
14220011 )
2.
Wasis Septiana (
14220045 )
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2016
LAPORAN KULIAH KUNJUNGAN LAPANGAN
PADA PT AMERTA INDAH OTSUKA
DISUSUN
OLEH :
1.
Admoko (
14220011 )
2.
Wasis Septiana (
14220045 )
Yogyakarta, 00 Mei 2016
Telah disetujui dan disahkan oleh:
Dr. Yavida Nurim, SE., M.Si., Ak.
Dosen Pengampu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan minuman atau
makanan yang sangat baik bagi kesehatan semakin meningkat dari hari ke hari.
Munculnya minuman isotonik sebagai pengganti ion tubuh yang hilang semakin
diminati oleh masyarakat Indonesia. Pocari Sweat, merupakan minuman isotonik
yang diproses dengan menggunakan teknologi aseptik yang lebih baru dan lebih
bersih. Komposisi minuman ini mirip dengan cairan tubuh dengan kandungan
elektrolit yang seimbang, sehingga dapat diserap lebih cepat dan lebih baik
dibandingkan air minum biasa, sehingga dapat mencegah terjadinya dehidrasi
berat. Selain itu,
dengan kelebihan tersebut, minuman ini dapat mengembalikan cairan tubuh secara
menyeluruh sehingga membuat tubuh terasa lebih segar dan sehat.
Banyaknya minat terhadap
produk Pocari Sweat, membuat perusahaan asal Jepang Otsuka Pharmaceutical Co.,
Ltd melebarkan sayapnya dengan investasi di Indonesia. Pocari Sweat diterima
oleh masyarakat di Indonesia. Hal tersebut membuat Pocari sweat semakin dikenal
sehingga berdirilah pabrik anak cabang dari
Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yang tersebar di penjuru Indonesia.
Semua pabrik yang berdiri di Indonesia memakai sistem yang lebih baik untuk
terus meningkat kualitasnya demi kepuasan konsumen Indonesia.
Pabrik yang pertama berlokasi di daerah Sukabumi, Jawa Barat
dengan nama PT. Amerta Indah Otsuka. Seiring dengan meningkatnya permintaan
produk, maka PT Amerta Indah Otsuka membuka pabrik di Kejayaan, Pasuruan, Jawa
Timur. Dengan peroperasinya pabrik di Pasuruan tersebut memungkinkan PT. Amerta
Indah Otsuka dalam menjamin ketersediaan produk Pocari Sweat untuk pasar dalam
negeri. Pembukaan pabrik yang terletak di Jawa Timur juga merupakan bagian dari
komitmen Otsuka, sesuai dengan filosofi yang dimilikinya, "Otsuka-people creating new products
for better health worldwide".
B. Visi
Menjadi perusahaan yang brilian, dengan memberikan
kontribusi yang signifikan dan terpercaya bagi konsumen serta masyarakat.
C. Misi
1. Mengembangkan dan
mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas
tinggi.
2. Menjadikan kebutuhan dan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat sebagai prioritas utama.
3. Menangkap peluang di semua
aspek secara tepat dan inovatif untuk kesejahteraan dan kepuasan konsumen serta
perkembangan perusahaan.
4. Mengembangkan dan mempertahankan
hubungan yang saling menguntungkan dengan rekan bisnis.
5. Menjadi perusahaan yang
terpercaya.
D. Tujuan Perusahaan
Berdirinya pabrik Pocari
Sweat di Pasuruan, Jawa Timur untuk
memrbanyak produksi dan memperbaiki kualitas dari Pocari Sweat menjadi lebih
baik lagi seiring dengan banyaknya permintaan konsumen. Dengan memperluas usaha
pabrik Pocari Sweat seceara terus-menerus maka, secara tidak langsung
perusahaan Pocari Sweat juga meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Selain
itu, ketersediaan produk untuk lokal maupun Internasional juga dapat terpenuhi
secara maksimal. Perbaikan mutu yang terus ditingkatkan menjadikan produk
Pocari Sweat semakin digemari sebagai minuman isotonik.
E.
Produk
Produk unggulan
dari PT. Amerta Indah Otsuka adalah Pocari Sweat (minuman ringan pengganti ion
tubuh) dan Soyjoy (sebuah konsep baru dan pertama di Indonesia yang menawarkan suatu produk dengan manfaat kedelai dan buah
sekaligus menjadi makanan yang sehat dan praktis, produk ini masih impor). PT.Amerta
Indah Otsuka menghasilkan produk pocari sweat dengan kemasan botol plastik 350
ml, dan 500 ml, makanan (snack) sojyoy (impor) dan produk terbarunya yaitu
pocari sweat ionesence (terlampir).
F.
Perkembangan
Pocari Sweat mulai memasuki pasar Indonesia tahun
1990. Pertama kali masuk ke Indonesia, Pocari Sweat dipasarkan hanya 30.000
kaleng per tahun. Pada saat itu, suplai produk ini didatangkan dari pabrik
minuman Pocari Sweat di Korea Selatan, karena belum mempunyai pabrik di
Indonesia.
Namun mulai tahun 1991, PT Otsuka Pharmaceutical
memutuskan untuk berinvestasi di Indonesia dengan nilai investasi awal 6 juta
dolar AS. PT Otsuka Pharmaceutical di Indonesia memiliki enam anak perusahaan
dan salah satunya adalah PT Amerta Indah Otsuka sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang bisnis minuman kesehatan dengan merek Pocari Sweat. Pada tahun
1991, PT Amerta Indah Otsuka mendirikan pabrik di Lawang (Malang, Jawa Timur).
Kemudian, pada tahun 2004 perusahaan ini memutuskan untuk memindahkan pabrik ke
Sukabumi. Pertimbangannya adalah untuk menekan biaya produksi dan transportasi
serta memberikan kemudahan penyediaan bahan baku.
Perjuangan untuk memasarkan Pocari Sweat dari tahun
1990 hingga saat ini bukanlah usaha yang mudah. Penjualan Pocari Sweat
mengalami kerugian sejak pertama dipasarkan di Indonesia, padahal potensi pasar
di Indonesia sangat besar. Hasil penjualan mulai mengalami peningkatan besar
pada tahun 2002. Kesulitan memasuki pasar merupakan kendala utama karena produk
ini terbilang baru, sehingga dibutuhkan edukasi konsumen yang cukup lama.
Namun, inilah konsekuensi yang harus dihadapi produsen
suatu produk jika produsen tersebut memasarkan produk yang relatif baru dan
belum dikenal masyarakat secara luas. Saat awal penetrasi, persepsi masyarakat
di Indonesia terhadap Pocari Sweat masih kabur. Pocari Sweat disejajarkan
dengan minuman ringan lain atau bahkan dengan air mineral, seperti Coca-Cola,
Sprite, Fanta, Aqua, dan Vit. Padahal, Pocari Sweat merupakan minuman isotonik,
yakni minuman pengganti ion tubuh untuk kesehatan dan kebugaran. Edukasi
mengenai pentingnya hidup sehat terus dilakukan oleh PT Amerta Indah Otsuka
sebagai bagian dari strategi pemasaran agar Pocari Sweat semakin dikenal dan
diterima masyarakat. PT Amerta Indah Otsuka pun terus melakukan edukasi pasar.
Berbagai kegiatan komunikasi pemasaran digelar, mulai dari iklan di TV, media
cetak, sponshorship, hingga berbagai kegiatan below the line dengan
menghabiskan biaya miliaran rupiah. Edukasi melalui jalur medis juga telah
ditempuh dengan bantuan para dokter yang memberi edukasi pada masyarakat. Upaya
yang tidak kenal lelah itu akhirnya berbuah manis. Mulai tahun 2002, penjualan
Pocari Sweat mendadak meningkat tajam. Penjualan Pocari Sweat mengalami
pertumbuhan di atas 50% setiap tahun.
G.
Prestasi
PT. Amerta Indah Otsuka berkomitmen untuk memberikan
yang terbaik pada konsumen dan masyarakat sesuai dengan misinya untuk menjadi
perusahaan yang brilian, dengan memberikan kontribusi yang signifikan dan
terpercaya bagi konsumen serta masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan dengan
kegiatan operasional yang menjunjung tinggi kualitas dan standarisasi baik lokal
maupun internasional yang telah diakui dunia. Komitmen dan kerja keras PT.
Amerta IndahOtsuka telah diakui berbagai pihak melalui berbagai sertifikat
(terlampir)
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
A.
Sistem Prosuksi
1.
Sistem Stocking Barang
Sebuah perusahaan baik kecil maupun besar tidak akan lepas dari proses
produksi. Proses produksi sangat penting bagi sebuah perusahaan dalam
menghasilkan suatu produk yang baik pula. Oleh karena itu suatu perusahaan
harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan proses produksi diantaranya
yaitu tenaga kerja yang berkompeten dan selain itu juga harus memperhatikan
keadaan mesin untuk melakukan proses produksi.
PT. Amerta Indah Otsuka sangat memperhatikan proses produksi dalam
menghasilkan produk yang baik dan layak di jual di masyarakat luas. Perusahaan
Otsuka membuat suatu produk yaitu Pocari Sweat. Dalam pembuatan produk Pocari
Sweat perusahaan sangat memperhatikan hasil produksinya. Produk hasil
produksinya sangat di jamin mutu dan kualitas dengan menggunakan mesin yang
berkulitas pula tanpa ada campur tangan manusia.
Perusahaan Otsuka dalam menghasilkan produk Pocari Sweat sangat
memperhatikan proses pembuatan atau produksinya, diantaranya yaitu dari
pengolahan raw material (bahan baku) yang sangat berkualitas dan
dijamin aman bagi kesehatan, selain melihat raw material-nya juga
memperhatikan sistem kerja mesin untuk proses produksi dan tenaga kerja yang berkompeten
yang dapat menghasilkan hasil produksi yang baik dan steril, setelah produk itu
jadi akan dilakukan pengepakan produk (packaging) yang rapi dan menarik yang
dijalankan dengan mesin. Setelah pengepakan selesai dilanjutkan dengan sistem
distribusi produk yang sudah di packing untuk dikirim ke distributor untuk
dijual di berbagai tempat.
Dalam prosesnya, Pocari Sweat sangat mementingkan kebersihan dari produk
yang dihasilkan oleh perusahaan. Pocari Sweat sangat steril dan aman bagi
kesehatan maka layak dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Dalam hasil riset yang kami dapat dari narasumber, proses penyetokan
tidak memakan waktu yang lama untuk di distributorkan. Pendistribusian
akan terhambat jika mesin mengalami trouble dan produk akan disimpan
di pabrik paling lambat dua hari, tetapi sampai saat ini penyetokan produk 90%
berjalan dengan baik karena terdapat dua line.
Line pertama 12 jam dan line kedua sama 12 jam untuk menghasilkan
stocking produk dengan baik. Proses stocking juga memperhatikan bahan baku dan
bahan material yang baik untuk menjaga kualitas produknya. Dalam proses
stocking produk pocari sweat, perusahaan sangat memperhatikan dengan baik.
Sistem stocking dilakukan setelah proses pengepakan (packaging) produk pocari
sweat.
2. Sistem Pengelolahan Raw Material
Menurut dokumentasi observasi saya pada saat di PT. Amerta Indah Otsuka
(Pocari Sweat) Pasuruan, saya melihat di tayangan video pada saat proses
pengolahan bahan mentah produk Pocari Sweat, benih banyak mengambil dari sumber
daya alam yaitu air mineral yang di ambil dari dasar tanah dengan menggunakan
pipa penyedot berukuran sangat kecil dan penyedotan itu tidak berlangsung terus
menerus.
Pada saat tertentu saja pihak PT Amerta Indah Otsuka mengambil air sumber
mineral yang berada di area pegunungan di Pasuruan, setelah itu di tampung di
sesuaikan dengan kegunaan yang diperlukan sehingga tidak sampai kekurangan
bahan mentah dan tidak sampai kelebihan bahan mentah. Selain komposisi air, ada
pula proses pencampuran bahan mentah yaitu Gula, Pengatur Keasaman,Perisa
Sitrus, Natrium Klorida, Kalium Klorida, Kalsium Laktat, Magnesium Karbonat,
Antioksidan Asam Karbonat itu semua komposisi dari Pocari Sweat.
Air dan beberapa komposisi, awalnya berada di tabung besar
sendiri–sendiri setalah itu terdapat proses pencampuran yang di
namakan Pasteurisasi yaitu semua bahan mentah diolah dan di campur
pada suhu yang di tentukan dan setelah pencampuran selesai barulah proses
produksi Pocari Sweat berjalan di mulai dengan pembuatan botol, pengisian bahan
mentah menjadi bahan siap diproses dalam botol, pengememasan dan disebarkan di
seluruh wilayah yang sudah ditentukan.
3. Sistem Kerja Mesin dan Tenaga Kerja
Pada kesempatan hari, berdasarkan survei lapangan di daerah
Pasuruan, bahwasannya mengenai pembuatan Pocari Sweat yang sudah siap, akan
langsung secara otomatis melakukan proses pembuatan melaui mesin–mesin yang
sudah disiapkan untuk menjalankan proses pembuatan Pocari Sweat tersebut. Dalam
proses pembuatan pocari sweat ada 13 tahapan yakni:
a.
Resin to Preform
Mengolah resin menjadi bakal botol
b.
Blow Molding
Meniup bakal botol menjadi botol
c.
Filling and Capping
Mengisi kandungan dan melindungi
fisik botol
d.
Bottle Pressure Detector
Memastikan kelayakan botol
e.
Labeling and Best Before
Mengemas botol dan Mencantumkan
tanggal kadaluarsa
f.
Autocaser
Menata botol secara otomatis ke dalam
kardus
g.
Quality Control
Mengontrol kualitas fisik dan kandungan
Produksi di suhu ruang dalam lingkungan pabrik yang
bersih ini akan menghasilkan botol yang ramah lingkungan, karena dapat
mengurangi emisi karbon lingkungan. PT. Amerta Indah Otsuka Setelah masuk ke
Indonesia, telah menjadi pemain dalam industri minuman dalam kemasan, lebih
khusus lagi dalam industri minuman isotonik.
Bahan Tambahan:
1. Resin, yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk
bahan pembuat botol Pocari Sweat. Resin sendiri didapatkan dari negara Jepang
karena di Indonesia masih belum ada pihak yang men-supply resin dalam
kapasitas besar.
2. Tutup botol, yaitu tutup botol dengan bahan khusus
sebagai tutup dari Pocari Sweat. Tutup botol ini di-supply dari negara Jepang
dan menggunakan system 3 putaran unik.
3.
Label, yaitu label yang berasal dari bahan plastik yang
digunakan sebagai label dalam kemasan Pocari Sweat. Pengadaan label ini
didapatkan dari produsen plastik di daerah Indonesia.
Cara Pengadaan Bahan baku maupun barang tambahan tersebut diperoleh dari
negara Jepang yang diimpor langsung ke Indonesia dan ada juga yang didapatkan
dari Indonesia (seperti keterangan yang tertera pada masing- masing bahan).
PT. Amerta Indah Otsuka mempunyai target setiap
harinya menghasilkan 600 botol permenit, setiap harinya menghasilkan 600 botol
permenit, setiap jam kerja selama 24 jam per hari. Pabrik Pocari Sweat di
Kejayan merupakan sub induk dari perusahaan Otsuka Asia Pasifik yang
memproduksi minuman isotonik Pocari Sweat. Dalam penyetokan barang, hal yang
perlu diperhatikan lebih kepada sistemnya, kesesuaian sistem dan prosedur harus
disiplin diterapkan supaya barang bisa tertib dan sesuai scheduling. Selama ini
belumada kendala seperti kehabisan stocking barang dalam PT. Amerta Indah
Otsuka, karena Otsuka sendiri mempunyai komitmen agar mencapai tujuan, antara lain:
menciptakan produk-produk yang unik dan inovatif; memperbaiki kesehatan dan
kehidupan yang lebih baik; dan memberikan kontribusi bagi kehidupan umat manusi
didunia.
B.
Lingkungan Eksternal Perusahaan
1. Lingkungan eksternal mikro perusahaan meliputi :
a. Para Pesaing
Lingkungan
persaingan perusahaan tercemin dari tipe, jumlah dan norma-norma perilaku
perusahaan pesaing. Untuk pesaing produk PT
Amerta Indah Otsuka in, contohnya Pocary Sweat, sudah banyak produsen lain yang
memproduksi minuman sejenis dengan menambahkan keunggulan lain yang tentu saja
hampir mirip dengan yang ada pada produk Pocary Sweat. Sebagai pelopor minuman
isotonik yang memiliki manfaat untuk kesehatan, banyak pesaing yang meniru. Tapi tetap saja produk
Pocary Sweat paling tinggi peminatnya. Bukan berarti pesaing tidak menjadi
hambatan, tetapi dengan adanya produk lain yang beredar menjadikan produk
tersebut sebagai produk pembanding serta acuan untuk menghasilkan produk lebih
baik lagi dengan memberikan inovasi serta keunggulan yang lebih.
b. Langganan/Konsumen
Strategi kebijaksanaan dan taktik
pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi pasar dan langganan. Situasi pada
produk Pocary Sweat dikalangan masyarakat sendiri sudah meempati hati pelanggan
atau masyarakat karena sudah menjadi produk terpercaya untuk memberikan manfaat
bagi kesehatan. Dengan komitmen perusahaan yaitu menciptakan produk baru untuk
kesehatan dunia menjadi lebih baik, maka komitmen tersebut bisa menjadi
strategi karena kesehatan adalah nikmat yang berharga yang dimiliki masayarakat
sehingga produk ini membantu menjaganya dan tentu saja hal ini menjadikan
Pocary Sweat menjadi produk terpercaya. Dengan kepercayaan tersebut pemasaran
bisa berjalan dengna baik dan meluas.
c. Para Penyedia
Setiap perusahaan sangat tergantung pada sumber-sumber dari
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan
energi , dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi keluaran. Pada produk Pocary Sweat
memiliki sumber atau penyedia bahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
diantaranya:
Bahan Baku
yang digunakan adalah :
1.Air
Arthesis, yaitu air yang berada 120 m di bawah permukaantanah atau air yang
berada di bawah air permukaan tanah.Pengadaan bahan baku air arthesis ini
diambil dari daerah disekitar Surabaya dengan memilih daerah yang memang bagus sumber airnya.
2.
Garam/natrium, garam yang digunkan adalah garam-garamanyang sesuai dengan
kebutuhan tubuh sehingga mampumenggantikan ion tubuh yang hilang. Pengadaan
bahan bakugaram ini dilakukan didapatkan dari lokal daerah sekitar dan ekspor dari negara
Jepang.
3. Gula, gula yang digunakan adalah gula glukosa
yang diambil dari perusahaan gula lokal.
2. Lingkungan ekstern makro terdiri dari:
a. Ekonomi
Keadaan
ekonomi suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar perusahaan yang
beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh,
secara umum kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa
meningkat. Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa
suatu perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan Lingkungan yang mendorong
terjadinya pertumbuhan usaha. Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya
beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga
para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi
seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter,
dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing. Di Indonesia, dengan keadaan
ekonomi yang terus saja mengalami pergoncangan sangat memengaruhi produktivitas
perusahaan. Hal ini tetap bisa diatasi dengan terus memberikan manfaat dan
kebaikan dalam produk yang dihasilkan sehingga dengan kepercayaan yang sudah
dimiliki, bagaimanapun keadaan ekonomi yang dihadapi masyarakat, ketika produk
ini sudah menjadi kebutuhan maka dengan usaha pasti konsumen akan berusaha
untuk memenuhinya.
b. Teknologi
Teknologi
adalah pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk
masukan (input) menjadi keluaran (output). Seperti yang ada pada perusahaan
yang memproduksi Pocary Sweat, teknologi yang digunakan benar-benar canggih dan
dijaga higienisitasnya. Sehingga teknologi
dapat membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan
produknya dengan lebih efisien.
c. Politik Hukum
Komponen
politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang
mengatur perilaku usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu
tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin
mengabaikan iklim politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu
negara, seperti perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan
upah minimum yang ditetapkan pemerintah. Perlakuan adil tersebut juga menjadi salah
satu yang
sesuai dengan misi PT Amerta Indah Otsuka, yaitu
mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi untuk
menghasilkan produk berkualitas tinggi. Mengembangkan dengan cara memberi
kesejahteraan dan keadilan tersebut kepada karyawan. Dengan begitu karyawan
memiliki semangat kerja dan dedikasi tinggi terhadap perusahaan dan menjadikan
kebutuhan serta kesejahteraan konsumen menjadi prioritas utama.
d. Sosial Budaya
Komponen
sosial budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan
norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama,
perubahan karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan
khusus, pertumbuhan atau pengurangan dari golongan populasi tertentu,
mempengaruhi cara perusahaan menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial
budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan
produk dan jasa suatu usaha.
Minuman isotonik sudah menjadi bagian dari pemenuhan
kebutuhan kesehatan yang dipercaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Pemenuhan kebutuhan tersebut yang dijadikan prioritas utama PT Amerta Indah
Otsuka. Dengan perubahan sosial budaya yang terjadi, sebagai pelopor produk
membantu pemenuhan kesehatan PT Amerta Indah Otsuka menjadikan perubahan
tersebut, sesuai misi PT Amerta Indah Otsuka, sebagai acuan untuk menangkap
peluang disemua aspek secara tepat dan inovatif untuk kesejahteraan dan
kepuasan konsumen serta perkembangan perusahaan.
BAB III
PERSOALAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ( SIA
)
YANG DIHADAPI PERUSAHAAAN
A.
Ancaman Terhadap Sistem
Ancaman dan gangguan terhadap sistem informasi adalah
berbagai hal yang dapat menyebabkan sistem tidak berfungsi dengan baik. Ancaman
dan gangguan dapat berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Ancaman dan
gangguan juga dapat dapat berasal dari suatu kesengajaan atau tidak
kesengajaan, karena akibatnya bagi sistem sama saja.
Apabila ancaman dan gangguan terhadap sistem tidak
dikurangi atau dihilangkan, lama kelamaan sistem tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya, dan akhirnya tidak dapat dipakai lagi. Oleh karenanya,
manajemen harus dapat mengidentifikasikan berbagai ancaman dan gangguan yang
dihadapi sistem informasi., sehingga dapat menghindarkan sistem informasi dari
berbagai hal yang merugikan.
Ancaman dan Gangguan Dari Dalam Perusahaan
No
|
Ancaman dan Gangguan
|
Pengaruh bagi Sistem
|
1
|
Kesalahan input dan
proses oleh pemakai
|
Informasi bisa keliru, data terhapus, program rusak
|
2
|
Sabotase oleh
pemakai atau non pemakai, dangan merusak peralatan, program data
|
Sistem bisa tidak berfungsi
|
3
|
Informasi tidak
memenuhi kebutuhan user, karena tidak akurat atau terlambat
|
User tidak akan memakai sistem lagi
|
4
|
Pemakaian sistem
menghabiskan waktu karyawan dan manajer untuk menginput data, memproses, dan
memeriksa ulang
|
Penggunaan sistem justru menghabiskan waktu
pemakainya, sehingga tidak memudahkan pekerjaan
|
5
|
Sistem di satu
bagian tidak bisa kompatibeldengan sistem dibagian lain
|
Data tidak dapat terintegrasi
|
6
|
Pencurian
perlengkapan sistem oleh oknum karyawan atau manajemen
|
Sistem tidak berfungsi dengan normal
|
Ancaman dan Gangguan Dari Luar Perusahaan
No
|
Ancaman dan Gangguan
|
Pengaruh bagi Sistem
|
1
|
Akses terhadap
program dan data oleh orang yang tidak berhak
|
Data yang bersifat rahasia menjadi terbuka kepada
pihak lain
|
2
|
Fasilitas yang
dimiliki oleh perusahaan digunakan oleh pihak lain secara ilegal
|
Sistem akan terbebani, sehingga bekerja lebih keras,
dan lebih lambat
|
3
|
Sistem mudah
dicontoh atau diduplikasi oleh pihak lain, terutama oleh pesaing
|
Perusahaan jadi tidak memiliki keunggulan bersaing
lagi
|
4
|
Pencurian perangkat
komputer dan perangkat lain
|
Sistem tidak dapat berfungsi normal
|
5
|
Sabotase atau
perusakan oleh pihak luar
|
Sistem tidak dapat berfungsi normal
|
6
|
Terjadi bencana,
seperti kerusuhan, kebakaran, gempa bumi, dan banjir
|
Sitem tidak dapat berfungsi sama sekali
|
B.
Kejahatan Dalam Bidang Komputer
Kejahatan dalam
bidang komputer ada tiga jenis, yaitu :
1. Penyalahgunaan Komputer (
Computer Abuse )
Penyalahgunaan komputer adalah penggunaan berbagai komputer, perangkat
komputer ,program komputer dan basis data, untuk kepentingan pribadi sehingga
pemilik komputer (biasanya perusahaan) mengalami kerugian atau bisa mengalami
kerugian. Kegiatan ini biasanya disengaja oleh orang. Penyalahgunaan komputer
biasanyatidak mudah diketahui, karena pemakai dapat bekerja pada jam kerja
dikantornya. Kadang-kadang orang lain sulit membedakan apakah dia sedang
mengerjakan tugas-tugas atau sedang mengerjakan kepentingan pribadi.
Contoh :
- Menggunakan fasilitas komputer perusahaan untuk
mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh orang lain, misalnya mengetikan
artikel, menggambar dan mencetak peta untuk orang lain, dan men –download
program atau data untuk orang lain.
- Mengakses internet dari fasilitas perusahaan untuk
membangun dan mempublikasikan situs orang lain atau perusahaan lain.
- Menjalankan program permainan online dengan saluran
telpon kantor atau dengan user id yang harusnya digunakan untuk kepentingan
pekerjaan. Penggunaan fasilitas ini dapat dilakukan dari rumah (misal
menggunakan account yang diberikan oleh kantor.
2. Kejahatan Komputer (
Computer Crime )
Adalah berbagai tindakan melawan hukum yang berhubungan dengan komputer.
Contoh kejahatan ini adalah :
- Komputer sebagai target kejahatan. Adalah pencurian
atau perusakan komputer atau peralatan yang berhubungan dengan komputer,
misalnya printer, monitor, harddisk, dan sebagainya.
-
Komputer sebagai perantara untuk memungkinkan
terjadinya kejahatan atau kecurangan dengan komputer. Contoh, penyusup
memasukkan data fiktif ke dalam komputer perusahaan, sehingga informasi yang
ditampilkan akan menunjukan kesalahan.
-
Komputer digunakan untuk menyerang komputer pihak lain, misalnya dengan
menyebar virus atau program ilegal lainnya.
3. Kejahatan Terkait Komputer (
Computer related Crime )
Kejahatan ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan
menggunakan komputer. Kejahatan terkait komputer meliputi pencurian, pengiriman
dan pengambilan data, penggandaan program dan karya intelektual lainnya yang
semuanya ilegal dan dapat digolongkan dalam tindakan kejahatan.
Contoh :
Melakukan
transaksi ilegal, misalnya berbelanja ke situs atau toko on-line dengan kartu
kredit curian (carding). Nomor kartu kredit bisa diperoleh dengan cara manual,
tetapi penggunaannya secara ilegal dengan komputer. Kejahatan ini cukup marak
pada tahun 2000-an. Meskipun kini pelakunya berkurang tetapi nilai transaksinya
selalu meningkat
BAB IV
STRATEGI
A.
Strategi Perusahaan
Salah satu cara yang digunakan
oleh perusahaan agar sistem informasi terhindar dari bencana maupun penggunaan
yang tidak sah adalah dengan pembatasan akses terhadap sistem. Tidak semua
orang boleh atau tidak semua orang bisa
menggunakan sistem.
Firewall
Firewall adalah fasilitas peerlindungan yang diterapkan pada sebuah
komputer untuk mencegah serangan dari luar.
Kriptografi
Kriptografi adalah pengubahan data dengan cara sistematik sehingga tidak
mudah dibaca oleh orang yang tidak berhak.
Pembuatan Backup
Backup adalah pembuatan data cadangan
yang dilakukan secara berkala, sehingga apabila suatu saat tidak
berfungsi, manajemen dapat menggunakan data cadangan untuk melanjutkan sistem.
Pembuatan backup ( pembuatan data
cadangan ) harus dilakukan secara berkala dan rutin.
Disaster Recovery Plan
Disaster Recovery Plan atau rencana penanggulangan bencana adalah upaya
atau langkah-langkah yang dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya
kerugian akibat bencana, baik bencana buatan manusia (seperti kerusuhan,
perang, pemogokan, dan kekacauan lainnya) maupun bencana alam (seperti
kebakaran, banjir, gempa bumi, dan tanah longsor).
B.
Alternatif Strategi
Berdasarkan hasil
analisis yang kami lakukan untuk menyelamatkan sistem informasi, aset maupun
sumber daya manusia perusahaan dari
ancaman dan gangguan yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan,
perusahaan perlu dibuatkan metode dalam mengantisipasinya. Berikut metodenya:
a.
Pembuatan backup atas data penting secara berkala dan data
cadangan disimpan di tempat yang terpisah (tidak dilokasi perusahaan). Hal ini
dimaksudkan agar bila terjadi bencana, perusahaan tetap dapat beroperasi
ditempat yang baru, dengan program dan data yang setipa hari dipakai.
b.
Pelatihan karyawan menghadapi bencana kebakaran dan bencana lain. Begitu
terjadi bencana, karyawan dan manajemen harus tahu benar apa yang harus
dilakukan pertama kali
c.
Memberi tanda, petunjuk yang jelas, dan alam, sehingga mudah bagi
karyawan untuk melakukan tindakan penyelamatan sehingga ketika terjadi bencana,
tidak ada yang menghadapi kebingungan harus berbuat apa melalui pintu yang mana.
d.
Penyediaan buku petunjuk, buku pedoman, dan pelatihan yang cukup kepada
karyawan dan pemakai sistem, agar karyawan dan pemakai sistem selalu berlatih
dan terbiasa dengan berbagai kondisi darurat dan bahaya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh selama KKL di PT Amerta
Indah Otsuka kami berkesimpulan bahwa materi-materi yang disampaikan
selama KKL berlangsung sangatlah bermanfaat dan menambah wawasan.
Sistem keamanan sistem informasi merupakan subsistem perusahaan yang
berperan mengendalikan risiko khusus terkait dengan sistem informasi
terkomputerisasi. Sistem keamanan dikembangkan dengan menerapkan pendekatan
siklus hidup tradisional, seperti analisis sistem, desain sistem, implementasi
sistem, serta operasi, evaluasi, dan pengendalian sistem.
Pengelolaan risiko bencana mencakup pencegahan dan perencanaan
kontingensi. Pencegahan bencana merupakan langkah pertama pengelolaan risiko
bencana. Rencana pemulihan dari bencana harus diimplementasikan pada level
tertinggi di dalam perusahaan. Rencana tersebut disetujui oleh komite dewan
direksi sebagai bagian dari perencanaan keamanan komputer secara umum.
B.
Saran
Berdasarkan kegiatan KKL yang telah di laksanakan, beberapa hal yang
dapat disarankan adalah:
1. Pelaksanaan KKL di PT AIO hendaknya lebih menekankan
pada praktek atau mengaplikasikan teori sistem informasi akuntansi karena
materi yang disampaikan sebagian besar merupakan gambaran perusahaan dan produk
yang dihasilkan.
2.
Waktu penyampaian materi sebaiknya diperpanjang
sehingga materi yang didapat oleh peserta dapat maksimal.
3.
Dalam berdiskusi sebaiknya tidak keluar dari tujuan dan
program kerja KKL sehingga materi yang didapat oleh peserta dapat maksimal.
4.
Dalam perjalanan
KKL diharapkan menyediakan tim medis secara khusus, sehingga apabila peserta
merasa sakit bisa dirawat.
0 komentar:
Post a Comment